PENGANTAR METODE SEISMIK
Metoda seismik didasarkan pada prinsip perambatan gelombang yang mengikuti Hukum Snellius, Hukum Fermat, dan Hukum Huygen.
- Hukum Snelius
Ketika gelombang seismik melalui lapisan batuan dengan impedansi akustik
yang berbeda dari lapisan batuan yang dilalui sebelumnya, maka
gelombang akan terbagi. Gelombang tersebut sebagian terefleksikan
kembali ke permukaan dan sebagian diteruskan merambat dibawah permukaan.
Apabila sinar datang dari medium optis kurang rapat ke medium optis
lebih rapat, maka sinar tersebut akan dibiaskan cenderung mendekati
garis normal, jadi sudut datang akan lebih besar dari sudut bias dan
sebaliknya apabila sinar datang dari medium optis lebih rapat ke medium
optis kurang rapat, maka sinar akan dibiaskan cenderung menjauhi garis
normal, sehingga sudut datang akan lebih kecil dari sudut bias.
- Hukum Fermat
Menurut Fermat, besarnya sudut pantul akan sama dengan besarnya sudut
datangnya cahaya. Gelombang menjalar dari satu titik ke titik lain
melalui jalan tersingkat waktu penjalarannya. Dengan demikian jika
gelombang melewati sebuah medium yang memiliki variasi kecepatan
gelombang seismik, maka gelombang tersebut akan cenderung melalui
zona-zona kecepatan tinggi dan menghindari zona-zona kecepatan rendah.
- Hukum Huygen
Prinsip Huygen menyatakan bahwa setiap titik pada muka gelombang
merupakan sumber bagi gelombang baru.Posisi dari muka gelombang dalam
dapat seketika ditemukan dengan membentuk garis singgung permukaan untuk
semua wavelet sekunder. Prinsip Huygens mengungkapkan sebuah mekanisme
dimana sebuah pulsa seismik akan kehilangan energi seiring dengan
bertambahnya kedalaman.
Aplikasi metoda seismik biasanya terdiri dari dua macam yaitu Seismik Refraksi dan Seismik Refleksi.
- Seismik Refraksi
Metoda seismik refraksi memanfaatkan gelombang seismik yang
direfraksikan mengikuti batas-batas lapisan batuan di bawah permukaan.
Waktu tempuh gelombang antara sumber gelombang dan penerima (geofon)
akan menghasilkan gambaran tentang kecepatan dan kedalaman lapisan.
Metoda seismik refraksi banyak digunakan untuk eksplorasi dangkal dan
keteknikan. Berdasarkan hukum Snellius, besarnya sudut datang akan
menentukan apakah gelombang itu dipantulkan atau dibiaskan.
- Seismik Refleksi
Metoda seismik refleksi memanfaatkan waktu tempuh perambatan gelombang
yang dipantulkan kembali oleh bidang batas batuan. Rekaman waktu tempuh
gelombang pantul untuk suatu lintasan, setelah melalui pengolahan data
akan memberikan gambaran bawah permukaan berdasarkan perbedaan kecepatan
gelombang yang dipengaruhi oleh densitas batuan. Refleksi gelombang
tersebut direkam dengan alat dan menunjukkan berbagai variasi amplitudo
sebagai respon dari berbagai pelapisan di bawah permukaan bumi, sehingga
lapisan-lapisan tersebut akan muncul sebagai horizon reflektor. Jika
kecepatan masing-masing lapisan tadi dapat dihitung dari waktu pantul
yang direkam (v = s/t) kedalaman masing-masing lapisan dapat dihitung
SEISMIC REFLEKSI |
Wilayah kajian besar dalam seismik refaksi mencakup:
- Akuisi data
- Pengolahan data
- Interpretasi data
Sesudah pengolahan selesai dilakukan akan diperoleh data yang siap
ditafsirkan berupa jejak seismik yang rangkaian amplitudonya dapat
menggambarkan reflektor sebagai batas antar satuan lapisan atau formasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar