Kelistrikan Bumi
Di dalam tubuh bumi
bentuk arus listrik adalah electron, tapi dalam batuan sedimen yang tersaturasi
air, di laut, dan di atmosfer, kebanyakan berupa ion. Derajat ionisasi di udara
bervariasi, bergantung pada elevasi, waktu, dan latitude.
Konduktivitas batuan di
dekat permukaan bumi kebanyakan ditentukan oleh jumlah distribusi air garam
pada batuan berpori. Dibawah lapisan sedimen dan bagian bawahnya, tekanan
begitu besarnya sehingga pori-pori tertutup dan hanya konduktivitas batuan
keraslah yang membawa arus listrik. Konduktivitas batuan beku dan metamorf
lebih rendah dari rata-rata formasi sedimen.
Awan ion (elektron) di
udara dapat menimbulkan arus listrik jika bergerak relatif terhadap bumi. Arus
seperti ini akan menghasilkan medan magnet. Hal ini juga diduga sebagai
penyebab variasi harian pada medan magnet bumi. Sistem sirkulasi arus ini
mengikuti matahari pada sirkulasi hariannya. Secara kasar dua pertiga variasi diurnal
berasal dari luar, sedangkan sepertiga lainnya berasal dari pergerakan arus
bumi. Arus dibumi ini tidak diukur secara langsung, melainkan ditentukan dari
potensi gradien dan resistivitas dengan menggunakan hukum Ohm.
Beda tegangan lokal
dapat timbul oleh beberapa sebab, terutama oleh reaksi kimia pada zone oksidasi
di sekeliling tubuh bijih. Reaksi reduksi kimia ini terjadi pada keadaan air
tanah yang rendah oksigen. Polarisasi yang terjadi pada tanah menyebabkan
perbedaan aktivitas kimia sehingga terjadi perubahan konsentrasi ion di
sekeliling tubuh bijih. Beda potensial juga dapat ditimbulkan oleh pergerakan
larutan melalui batuan yang permeable.
Badai magnetic diyakini
berhubungan erat dengan aktivitas bintik matahari. Hal ini mengarah ke
penelitian radiasi elektromagnetik yang mempengaruhi atmosfer bumi dan hasilnya
yang menjelaskan efek magnetic. Badai magnetic juga diikuti oleh gangguan
ionisasi pada atmosfer. Penyebab utama gangguan ini masih belum ditentukan.
Kemungkinan hal ini disebabkan oleh kenaikan sementara radiasi ultraviolet.
Tetapi, sulit dilihat bagaimana hal ini menyebabkan aurora dan pola magnetic di
daerah kutub, suatu daerah yang intensitas mataharinya sangat kecil.
Teori lain mengemukakan
adanya sambutan partikel dari matahari yang terdefleksi oleh medan magnet
sedemikan sehingga terfokus pada rangkaian aurora. Gangguan lain yang berbeda
dengan badai magnetic adalah melemahnya gelombang radio akibat aktivitas
matahari. Erupsi pada permukaan matahari menyebabkan gelombang radio tidak
terpantulkan dari lapisan ionisasi atmosfer bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar