Kamis, 20 April 2017

Metode Gravitasi


METODE GRAVITASI

A.     Pengertian Metode Gravitasi

Metode gravitasi atau yang lebih dikenal dengan metode gravity merupakan salah satu dari metode eksplorasi yang digunakan dalam geofisika. Metode ini memanfaatkan metode daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya. Adapun alat yang dugunakan dalam pengambilan data menggunakan metode gravity yaitu gravimeter. Jadi, prinsip eksplorasi dengan menggunakan metode ini adala untuk mencari anomaly gravity pada subsurface atau bawah permukaan.

B.     Tahap-tahap Penelitian dalam Metode Gravitasi :

1.      Akuisisi data

Akuisisi data merupakan proses pengambilan data dilapangan, mulai dari mengetahui informasi dari daerah yang akan diukur dan persiapan alatnya. Beberapa diantara alat itu adalah :

·         Seperangkat Gravimeter

·         GPS

·         Peta Geologi dan Peta Topografi

·         Penunjuk Waktu

·         Alat Tulis

·         Kamera

·         Pelindung Gravimeter

·         Dan beberapa alat pendukung lainnya.

Setelah alat telah dipersiapkan, langkah awal untuk pengukuran adalah menggunakan peta geologi dan peta topografi, hal ini bertujuan untuk menentukan lintasan pengukuran dan base station yang telah diketahui harga percepatan gravitasi. Akan tetapi ada beberapa parameter lain yang harus diperhatikan dalam penentuan base station, lintasan pengukuran dan titik ikat. Antara lain adalah :

·         Letak titik pengukuran harus jelas dan mudah dikenal

·         Lokasi titik pengukuran harus dapat dibaca dalam peta

·         Lokasi titik pengukuran harus mudah dijangkau serta bebas dari gangguan kendaraan bermotor, mesin dll.

·         Lokasi titik pengukuran harus terbuka sehingga GPS mampu menerima sinyal dari satelit dengan baik tanpa ada penghalang.

Mencari besarnya harga medan gravitasi suatu base station (titik acuan) pengukuran dapat dilakukan dengan persamaan :

gbs =  gref + (Gpembacaan bs + Gpembacaan ref)

Keterangan :

Gbs = harga medan gravitasi base station

Gref = harga medan gravitasi titik referensi

Gpembacaan bs = harga pembacaan gravitasi di base station

Gpembacaan ref = harga pembacaan gravitasi di titik referensi

2.      Pengolahan Data

Pengolahan data dalam metode gravitasi ini meliputi tahapan-tahapan antara lain :

-          Konversi hasil pembacaan gravimeter ke nilai milligal

-          Koreksi tinggi alat

-          Koreksi drift (apungan)

-          Koreksi pasang surut

-          Koreksi gravitasi normal

-          Koreksi udara bebas (free-air correction)

-          Koreksi bouguer

-          Koreksi menda (terrain correction)

3.      Interpretasi Data

Dalam menentukan sebuah besaran tertentu di aomali Bouguer yang telah diperolah, perlu adanya proses lanjutan yaitu interpretasi terhadap data tersebut. Interpretasi gaya berat secara umum dibedakan menjadi dua yaitu Interpretasi kualitatif dan kuantitatif.

a.       Interpretasi Kualitatif

Interpretasi kualitatif dilakukan dengan mengamati data gaya berat berupa anomali Bouguer. Anomali tersebut akan memberikan hasil secara gelobal yang masih mempunyai anomali regional dan residual. Hasil interpretasi data menafsirkan pengaruh anomali terhadap bentuk benda, tetapi tidak smpai memperoleh besaran matematisnya. Misal pada peta anomali bouguer diperoleh bentuk kontur tertutup maka dapat di tapsirkan sebagai struktur batuan berupa lipatan (sinklin atau antiklin). Dengan interpretasi ini dapat dilihat arah penyebaran anomali atau nilai anomali yang dihasilkan.

b.      Interpretasi Kuantitatif

Interpretasi kuantitatif dilakukan untuk memahami lebih dalam hasil interpretasi kualitatif dengan membuat penampang gayaberat pada peta kontur anomali.  Teknik interpretasi kuantitatif mengasumsikan distribusi rapat massa dan menghitung efek gayaberat kemudian membandingkan dengan gayaberat yang diamati.  Interpretasi kuantitatif pada penelitian ini adalah analisis model bawah permukaan dari suatu penampang anomali Bouguer dengan menggunakan metoda poligon yang diciptakan oleh Talwani.  Metoda tersebut telah dibuat pada software GRAV2DC.



1.      Pemodelan

Pemodelan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mendapatkan model bawah permukaan yang akan menggambarkan distribusi rapat massa dan geometris bendanya pada kedalaman bervariasi didaerah penelitian, dan biasanya disebut interpretasi kuantitatif.

a.       Permodelan Kedepan (Forward Modelling)

Pemodelan dilakukan dengan cara mencoba-coba parameter model benda anomali dengan bentuk sembarang dua dimensi sampai diperoleh anomali gayaberat perhitungan yang paling sesuai atau mendekati anomali pengamatan.

b.      Permodelan Inversi (Inverse Modelling)         

Pemodelan yang dimana parameter benda anomali diperoleh secara langsung dari anomali gayaberat pengamatan atau data.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar