Jumat, 21 April 2017

INTEGRASI MASALAH GEOFISIKA EKSPLORASI

Integrasi Masalah dalam Geofisika
A. Air tanah
           a)      Eksplorasi air tanah
           b)      Pemetaan pencemaran air tanah
           c)      Mencari penyebaran air tanah



Gambar 1 : Eksplorasi Air Tanah
B.  Bencana Alam
           a)      Mitigasi gempa bumi
           b)      Pemetaan daerah labil

C.  Geologi
            a)      Stratigrafi
            b)      Ketebalan lapisan batuan
            c)      Struktur batuan dan tektonik
            d)     Klasifikasi jenis tanah
            e)      Pencemar tanah dan batuan

D. Eksplorasi Migas
           a)      Struktur  geologi dan tektonik
           b)      Analisis cekungan
           c)      Pemetaan pernagkap migas
           d)     Penyebaran reservoir
           e)      Mengetahui fluida batuan



Gambar 2 : Eksplorasi Minyak


E.  Eksplorasi Tambang
           a)      Struktur geologi dan tektonik
           b)      Identifikasi mineral
           c)      Pemetaan geometri mineral/ batubara
           d)     Arah penyebaran mineral




Kamis, 20 April 2017

Geophysics Well Logging


GEOPHYSICS WELL LOGGING

1.      Pengertian Geophysics Well Logging

Geophysics well logging merupakan suatu metode geofisika yang mengukur besaran-besaran fisik batuan reservoir yang memberikan informasi bawah permukaan meliputi karakteristik litologi, ketebalan lapisan, kandungan fluida, korelasi struktur dan kontinuitas batuan lubang bor (Gordon H, 2004).

Log adalah suatu grafik kedalaman dari suatu set kurva yang menunjukan parameter yang diukur secara kesinambungan di dalam sebuah sumur (harson, 1993).

Log dapat berupa pengamatan visual sampel yang diambil dari lubang bor (geological log), atau dalam pengukuran fisika diperoleh dari respon piranti instrument yang dipasang didalam sumur (geophysics log). Well logging dapat digunakan dalam bidang ekplorasi minyak dan gas, batu bara, air bawah tanah dan geoteknik.

a.       Konsep Dasar Logging

Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan tekonologi maka hadirlah survey geofisika tahanan jenis yang merupakan suatu metode yang dapat memberikan gambaran susunan kedalam lapisan batuan dengan mengukur sifat kelistrikan sifat kelistrikan batuan. Loke (1999) mengungkapkan bahwa survey geofisika tahanan jenis dapat menghasilkan informasi perubahan variasi harga resistivitas baik arah lateral maupun arah vertical.

Logging geofisika untuk eksplorasi batubara dirancang tidak hanya mendapatkan informasi geologi, tetapi memperoleh berbagai data lain, seperti kedalaman, ketebalan dan kualitas lapisan batubara dan sifat mekanik batuan yang menyertai penambahan batubara.

b.      Log Sinar gamma

Prinsip dari gamma ray log adalah perekaman radioaktivitas alam bumi, dimana sinar gamma ampu menembus batuan dan dideteksi oleh sensor sinar gamma yang umumnya berupa detector sintilitas. Log sinar gamma adalah log yang digunakan untuk mengukur tingkat radioaktivitas suatu batuan. Kekuatan radiasi sinar gamma yang paling kuat dipancarkan oleh mudstone dan paling lemah dipancarkan batubara.

Untuk memisahkan jenis-jenis bahan radioaktif yang berpengaruh pada bacaan gamma ray spectroscopy. Karena pada hakikatnya besaran energy dan intensitas setiap mineral radioaktif tersebut berbeda-beda. Seperti mineralisasiuranium pada sandstone. Potassium feldspar atau uranium yang mungkin pada coal dan dolomite.

c.       Log Densitas

Awalnya penggunaan log ini dipakai dalam industry eksplorasi minyak sebagai alat bantu interpetasi porositas. Density log menunjukan besarnya densitas lapisan yang ditembus oleh lubang bor sehingga berhubungan dengan porositas batuan. Besar kecilnya density juga dipengaruhi oleh kekompakan batuan denan dengan dejarat kekompakkan variatif., dimana semakin kompak batuan maka porositas batuan tersebut akan semakin kecil. Pada batuan yang sangat kompak harga porositasnya mendekati harga nol sehingga densitasnya mendekati densitas matrik.

d.      Perekaman Data Logging

Perekaman data logging menggunakan software LP2003. Data logging yang telah diperoleh kemudaian dicetak dalam lembaran data logging dimana terdapat nama perusahan, nomor lubang bor, lokasi pengeboran, kedalaman pengeboran, kedalaman alat logging, batas atas logging, batas bawah logging, nama perekam log, serta kedalaman penggunaan chasing. Selain itu lembar data logging juga membuat nformasi mengenai grafik hasil pembacaan log gamma dan log dnsitasi yang kemudian dilakukan interpretasi jenis lapisan batuan beserta kedalaman dan ketebalan.

e.       Interpretasi Data Logging

Interpretasi didentifikasi sebagai suatu kegiatan untuk menjelaskan arti dari ssuatu. Sedangkan interpretasi log merupakan suatu kegiatan untuk menjelaskan hasil perekaman mengenai berat jenis electron. Interpretasi log dapat menyediakan jawaban mengenai ketebalan lapisan batuan, dan penentuan posisi akuifer.

f.       Log Plot

Log Plot merupakan program yang digunakan untuk mengolah data hasil pengeboran. Baik eksplorai, eksploitasi, maupun geoteknik. Bisa juga untuk membuat stratigrafi singkapan dll.

g.       Log Spontaneous Potential (SP)

Pengukuran log SP dilakukan dengan cara menurunkan/memasang suatu alat kedalam lubang dan permukaan. Dimana suatu elektroda di turunkan ke dalam lubang sumur lalu alat tersebut akan merekam potensial listrik pada bagian titik dengan referensi potensial elektroda di permukaan tanah. Lumpur yang digunakan harus bersifat konduktif. Logging speed yang dicacat alat ini bisa mencapai 1500m/hr.




Metode Geomagnet
















Metode seismik










Metode Geolistrik










Metode elektromagnetik





Metode Gravitasi


METODE GRAVITASI

A.     Pengertian Metode Gravitasi

Metode gravitasi atau yang lebih dikenal dengan metode gravity merupakan salah satu dari metode eksplorasi yang digunakan dalam geofisika. Metode ini memanfaatkan metode daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya. Adapun alat yang dugunakan dalam pengambilan data menggunakan metode gravity yaitu gravimeter. Jadi, prinsip eksplorasi dengan menggunakan metode ini adala untuk mencari anomaly gravity pada subsurface atau bawah permukaan.

B.     Tahap-tahap Penelitian dalam Metode Gravitasi :

1.      Akuisisi data

Akuisisi data merupakan proses pengambilan data dilapangan, mulai dari mengetahui informasi dari daerah yang akan diukur dan persiapan alatnya. Beberapa diantara alat itu adalah :

·         Seperangkat Gravimeter

·         GPS

·         Peta Geologi dan Peta Topografi

·         Penunjuk Waktu

·         Alat Tulis

·         Kamera

·         Pelindung Gravimeter

·         Dan beberapa alat pendukung lainnya.

Setelah alat telah dipersiapkan, langkah awal untuk pengukuran adalah menggunakan peta geologi dan peta topografi, hal ini bertujuan untuk menentukan lintasan pengukuran dan base station yang telah diketahui harga percepatan gravitasi. Akan tetapi ada beberapa parameter lain yang harus diperhatikan dalam penentuan base station, lintasan pengukuran dan titik ikat. Antara lain adalah :

·         Letak titik pengukuran harus jelas dan mudah dikenal

·         Lokasi titik pengukuran harus dapat dibaca dalam peta

·         Lokasi titik pengukuran harus mudah dijangkau serta bebas dari gangguan kendaraan bermotor, mesin dll.

·         Lokasi titik pengukuran harus terbuka sehingga GPS mampu menerima sinyal dari satelit dengan baik tanpa ada penghalang.

Mencari besarnya harga medan gravitasi suatu base station (titik acuan) pengukuran dapat dilakukan dengan persamaan :

gbs =  gref + (Gpembacaan bs + Gpembacaan ref)

Keterangan :

Gbs = harga medan gravitasi base station

Gref = harga medan gravitasi titik referensi

Gpembacaan bs = harga pembacaan gravitasi di base station

Gpembacaan ref = harga pembacaan gravitasi di titik referensi

2.      Pengolahan Data

Pengolahan data dalam metode gravitasi ini meliputi tahapan-tahapan antara lain :

-          Konversi hasil pembacaan gravimeter ke nilai milligal

-          Koreksi tinggi alat

-          Koreksi drift (apungan)

-          Koreksi pasang surut

-          Koreksi gravitasi normal

-          Koreksi udara bebas (free-air correction)

-          Koreksi bouguer

-          Koreksi menda (terrain correction)

3.      Interpretasi Data

Dalam menentukan sebuah besaran tertentu di aomali Bouguer yang telah diperolah, perlu adanya proses lanjutan yaitu interpretasi terhadap data tersebut. Interpretasi gaya berat secara umum dibedakan menjadi dua yaitu Interpretasi kualitatif dan kuantitatif.

a.       Interpretasi Kualitatif

Interpretasi kualitatif dilakukan dengan mengamati data gaya berat berupa anomali Bouguer. Anomali tersebut akan memberikan hasil secara gelobal yang masih mempunyai anomali regional dan residual. Hasil interpretasi data menafsirkan pengaruh anomali terhadap bentuk benda, tetapi tidak smpai memperoleh besaran matematisnya. Misal pada peta anomali bouguer diperoleh bentuk kontur tertutup maka dapat di tapsirkan sebagai struktur batuan berupa lipatan (sinklin atau antiklin). Dengan interpretasi ini dapat dilihat arah penyebaran anomali atau nilai anomali yang dihasilkan.

b.      Interpretasi Kuantitatif

Interpretasi kuantitatif dilakukan untuk memahami lebih dalam hasil interpretasi kualitatif dengan membuat penampang gayaberat pada peta kontur anomali.  Teknik interpretasi kuantitatif mengasumsikan distribusi rapat massa dan menghitung efek gayaberat kemudian membandingkan dengan gayaberat yang diamati.  Interpretasi kuantitatif pada penelitian ini adalah analisis model bawah permukaan dari suatu penampang anomali Bouguer dengan menggunakan metoda poligon yang diciptakan oleh Talwani.  Metoda tersebut telah dibuat pada software GRAV2DC.



1.      Pemodelan

Pemodelan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mendapatkan model bawah permukaan yang akan menggambarkan distribusi rapat massa dan geometris bendanya pada kedalaman bervariasi didaerah penelitian, dan biasanya disebut interpretasi kuantitatif.

a.       Permodelan Kedepan (Forward Modelling)

Pemodelan dilakukan dengan cara mencoba-coba parameter model benda anomali dengan bentuk sembarang dua dimensi sampai diperoleh anomali gayaberat perhitungan yang paling sesuai atau mendekati anomali pengamatan.

b.      Permodelan Inversi (Inverse Modelling)         

Pemodelan yang dimana parameter benda anomali diperoleh secara langsung dari anomali gayaberat pengamatan atau data.