METODE
GRAVITASI
A.
Pengertian
Metode Gravitasi
Metode
gravitasi atau yang lebih dikenal dengan metode gravity merupakan salah satu
dari metode eksplorasi yang digunakan dalam geofisika. Metode ini memanfaatkan
metode daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya. Adapun alat yang
dugunakan dalam pengambilan data menggunakan metode gravity yaitu gravimeter.
Jadi, prinsip eksplorasi dengan menggunakan metode ini adala untuk mencari
anomaly gravity pada subsurface atau bawah permukaan.
B.
Tahap-tahap
Penelitian dalam Metode Gravitasi :
1.
Akuisisi
data
Akuisisi data merupakan proses
pengambilan data dilapangan, mulai dari mengetahui informasi dari daerah yang
akan diukur dan persiapan alatnya. Beberapa diantara alat itu adalah :
·
Seperangkat
Gravimeter
·
GPS
·
Peta
Geologi dan Peta Topografi
·
Penunjuk
Waktu
·
Alat
Tulis
·
Kamera
·
Pelindung
Gravimeter
·
Dan
beberapa alat pendukung lainnya.
Setelah alat telah dipersiapkan,
langkah awal untuk pengukuran adalah menggunakan peta geologi dan peta
topografi, hal ini bertujuan untuk menentukan lintasan pengukuran dan base
station yang telah diketahui harga percepatan gravitasi. Akan tetapi ada
beberapa parameter lain yang harus diperhatikan dalam penentuan base station,
lintasan pengukuran dan titik ikat. Antara lain adalah :
·
Letak
titik pengukuran harus jelas dan mudah dikenal
·
Lokasi
titik pengukuran harus dapat dibaca dalam peta
·
Lokasi
titik pengukuran harus mudah dijangkau serta bebas dari gangguan kendaraan
bermotor, mesin dll.
·
Lokasi
titik pengukuran harus terbuka sehingga GPS mampu menerima sinyal dari satelit
dengan baik tanpa ada penghalang.
Mencari besarnya harga medan gravitasi suatu base
station (titik acuan) pengukuran dapat dilakukan dengan persamaan :
gbs = gref + (Gpembacaan bs + Gpembacaan ref)
Keterangan
:
Gbs = harga medan gravitasi base
station
Gref = harga medan gravitasi
titik referensi
Gpembacaan bs = harga pembacaan
gravitasi di base station
Gpembacaan ref = harga pembacaan
gravitasi di titik referensi
2.
Pengolahan
Data
Pengolahan data dalam metode
gravitasi ini meliputi tahapan-tahapan antara lain :
-
Konversi
hasil pembacaan gravimeter ke nilai milligal
-
Koreksi
tinggi alat
-
Koreksi
drift (apungan)
-
Koreksi
pasang surut
-
Koreksi
gravitasi normal
-
Koreksi
udara bebas (free-air correction)
-
Koreksi
bouguer
-
Koreksi
menda (terrain correction)
3.
Interpretasi
Data
Dalam menentukan sebuah besaran
tertentu di aomali Bouguer yang telah diperolah, perlu adanya proses lanjutan
yaitu interpretasi terhadap data tersebut. Interpretasi gaya berat secara umum
dibedakan menjadi dua yaitu Interpretasi kualitatif dan kuantitatif.
a.
Interpretasi
Kualitatif
Interpretasi kualitatif dilakukan
dengan mengamati data gaya berat berupa anomali Bouguer. Anomali tersebut akan
memberikan hasil secara gelobal yang masih mempunyai anomali regional dan residual.
Hasil interpretasi data menafsirkan pengaruh anomali terhadap bentuk benda,
tetapi tidak smpai memperoleh besaran matematisnya. Misal pada peta anomali
bouguer diperoleh bentuk kontur tertutup maka dapat di tapsirkan sebagai
struktur batuan berupa lipatan (sinklin atau antiklin). Dengan interpretasi ini
dapat dilihat arah penyebaran anomali atau nilai anomali yang dihasilkan.
b.
Interpretasi
Kuantitatif
Interpretasi kuantitatif
dilakukan untuk memahami lebih dalam hasil interpretasi kualitatif dengan membuat
penampang gayaberat pada peta kontur anomali. Teknik interpretasi
kuantitatif mengasumsikan distribusi rapat massa dan menghitung efek gayaberat
kemudian membandingkan dengan gayaberat yang diamati. Interpretasi
kuantitatif pada penelitian ini adalah analisis model bawah permukaan dari
suatu penampang anomali Bouguer dengan menggunakan metoda poligon yang
diciptakan oleh Talwani. Metoda tersebut telah dibuat pada software
GRAV2DC.
1.
Pemodelan
Pemodelan merupakan suatu proses
yang dilakukan untuk mendapatkan model bawah permukaan yang akan menggambarkan
distribusi rapat massa dan geometris bendanya pada kedalaman bervariasi
didaerah penelitian, dan biasanya disebut interpretasi kuantitatif.
a.
Permodelan
Kedepan (Forward Modelling)
Pemodelan
dilakukan dengan cara mencoba-coba parameter model benda anomali dengan bentuk
sembarang dua dimensi sampai diperoleh anomali gayaberat perhitungan yang
paling sesuai atau mendekati anomali pengamatan.
b.
Permodelan
Inversi (Inverse Modelling)
Pemodelan
yang dimana parameter benda anomali diperoleh secara langsung dari anomali
gayaberat pengamatan atau data.